Tuesday, May 19, 2009

Bergunjing

kalo udah ketemu, adaaaa aja yang diobrolin ama kami bertiga. Untuk hari ini, Dari obrolan cinta platonis sampe Sikap Asertif yang kami miliki. Dari perjalanan jatinangor -> Pizza hut BIP->otw ke BEC-> Gramedia-> bus babon(Bandung-Cirebon). 

Berawal dari obrolan, mengulas tulisan di blog gw berjudul Main topeng-topengan . Berlanjut ke cinta platonis (walo wujud jodoh yang gw maksud bukan hanya tentang dua insan tidak sedarah yang saling mencintai). Gmana si Plato (kalo gw gak salah paham) punya konsep sendiri tentang cinta dua insan yang diceritakan kalo dulunya cewe-cowo itu satu tubuh. Lebih tepatnya punggung mereka itu bersatu (bukaaaan, bukan kisah tulang rusuk yang bengkok atau dicuri ma cewe atau apalah itu). Lalu ntah mengapa (missing story: keterbatasan ada di gw ;D) para dewa itu marah sampe akhirnya diturunkanlah petir yang membuat mereka terpisah. Maka fitrahnya manusia akan selalu mencari pasangannya yang pada akhirnya (kata onta) lahirnya konsep Soulmate (yang ini jelas berbeda sekali dengan konsep soulmate milik gw *bikin kisah sendiri, hihi* ).  

Lalu sikap asertif yang kami miliki. Dimana kami (oke, ganti subjek). Dimana gw ngerasa nyaman untuk mengemukakan apapun yang menjadi buah pikiran/sikap/rasa atau apalah itu kepada mereka tanpa takut atau terancam mengenai apa yang mereka pikirkan tentang gw. Hal itu ternyata dimiliki oleh kami bertiga kepada kami bertiga (nah loh bahasanya). Mengevaluasi, dengan cara bertanya akan kenyamanan perilaku yang selama ini terjadi pada diri gw ke mereka. Jawabannya "Samse gak masalah!" (oke, metapersepsi gw akurat dong ya. hahaha). Tambahan dari Lise : "Karena bakal aneh kalo lo gak asertif, Van!".

Haekal cuman manggut-manggut.

Kami bertiga ini disatukan karena perbedaan (bukan naif, tapi nasif). Hal tersebut telah kami bahas . Kami sangat Kontras. SANGAT. Kalau ada hal yang tidak sesuai menurut pandangan subjektif kami, terbiasa untuk langsung ngomong. Bahkan gw bilang ke Lise kalo gw suka ngomongin dia ke partner . hahahaha. (yang ini keterlaluan). Bahkan jeleknya (menurut gw) ke nggak-sukaan bahkan kritikan suka diberikan langsung tanpa pandang konteks situasi. 

Kadang perbedaan kami ini yang menjadi patokan gw dalam berhubungan dengan orang lain. Gak ada alasan mengakhiri hubungan karena perbedaan. Hmm, Yang ada, karena hasrat untuk menjadi ‘saya’, dan men’saya’kan suatu hubungan antar persona.

Santai [sangat] sore tersebut sampe membicarakan mengenai Lise. Kekontrasan kami membuahkan klaim mengenai lise. Klaim yang dibuahkan dari pemikiran onta bahwa lise seorang prototipe buruh sejati. Kami menyadari, perusahaan manapun yang menolak dirinya ialah perusahaan yang memiliki manajemen BURUK. Kompetensi yang dimiliki lise itu tidak dimiliki orang kebanyakan yaaa contohnya saja saya dan haekal si onta. 

Haekal : Kalo gw ama Dvan, bakal susah jadi buruh. Bakal brontak mulu!

Yah, itulah kami. Berbeda tapi tetap satu visi jua. Halaaahalaaahalaaah.
* ini tulisan buat lo bedua??!! Oh nooooooo. oke, cover kalian dan gw buat disini. Banyak utang lo pada sama gw *


0 komentar:

Post a Comment

  © Blogger template 'Morning Drink' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP