Tuesday, April 15, 2008

Malam yang Mencekam

Pintu kamar di gedor, kebangun dan sadar beberapa orang manggil2 nama gw.
Walo masiy sempoyongan, gw mnuju pintu.

“Dvan yampun, lo dari tadi tidur ?”
-ha..?

“Lo ga tau klo ada kebakaran ?”
- ga..

“ Kita semua heboh, lo malah tidur .”
- ????

“Lo ga sadar tadi Lampu di padam in?”
- ga…

“Lo ga sadar, kita pada teriak-teriakan?”
- he..?

“yampun dvan…”

Gw masih mencerna kalimat yang bertubi-tubi menyerang.

“Kaki gw masih b’geter ni..” kata yuni. Gw masih bingung, emang ada apaaaa siy ???

Yuni memulai bercerita

Tadi tuh tiba2 lampu kamar mati, Trus didi (security kostn) teriak-teriak ngasiy tau ada kebakaran. Trus farah dateng ke kamar “Ada apa siy yun?”, yuni mbales “Udah cepet2 pake jilbab, keluar…keluar…”. Smua penduduk Tiara heboh, semua berhamburan keluar dr kamar masing-masing. Ada yang bawa laptop, bawa tas doang, sampe tatik yang bercelana pendek cuma kepikiran buat bawa boneka pisang. Smuanya keluar kostan. Pondok Tiara gelap-gulita dan Gempar.

Kebakaran di depan kostan. “Apinya gede !”, kata wiwit. “Kita diluar, baru ke Tiara klo lampu Tiara nyala lagi. Ada kali setengah jam kita ga berani ke Tiara” . “Pas pulang, ternyata lo ada di kamar !” yuni ke devan.

Baru deh, mama kebo sadar.

Eng ing eng…


_Hidup Hanya Urusan Menyambungkan aliran listrik diantara Sinaps Otak_




  © Blogger template 'Morning Drink' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP